Selasa, 26 Maret 2013

Perencanaan Audit

Anggota Kelompok :
Alfin Raafiuddin C1C010067
Aldis Satio P      C1C010068
Rama Abdul F    C1C010069
Aditya Tindi S   C1C010077
Satya Adhy W   C1C010098

A. PENGERTIAN

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.  Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.


B. TAHAPAN - TAHAPAN

1. Mendapatkan Pemahaman Tentang Bisnis dan Bidang Usaha Klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus mengetahui pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian transaksi dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah :
  • Mereview kertas kerja tahun lalu,
  • Mereview data industri dan bisnis klien,
  • Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien,
  • Mengajukan pertanyaan ke komite audit,
  • Mengajukan pertanyaan ke manajemen,
  • Menentukan adanya hubungan istimewa,
  • Mempertimbangkan dampak dari adanya pernyataan akuntansi dan auditing tertentu yang relevan.
2. Melaksanakan Prosedur Analitis
Prosedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan. Prosedur analitis meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.
Penggunaan prosedur analitis dalam tahapan perencanaan audit yang efektif, meliputi tahapan-tahapan sistematis sebagai berikut :
  1. Mengidetifikasi perhitungan / perbandingan yang akan dibuat
  2. Mengembangkan ekspektasi atau harapan
  3. Melakukan perhitungan / perbandingan
  4. Analisis data dan identifikasi perbedaan signifikan
  5. Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan
  6. Menentukan pengaruh atas perencanaan audit

3. Menetapkan Pertimbangan Awal Tentang Tingkat Materialitas
Material awal perlu ditetapkan karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan.


4. Mempertimbangkan Resiko Audit
Risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akun atau asersi tentang suatu saldo akun. Risiko pengendalian (control risk) suatu risiko tidak dapat dicegahnya salah saji material dalam suatu saldo akunatan asersi tentang suatu saldo akun oleh pengendalian intern. Risiko deteksi (detection risk) suatu risiko tidak terdeteksinya salah saji material dalam suatu saldo akun atau asersi tentang suatu saldo akun oleh prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor. Risiko audit suatu risiko kegagalan auditor dalam memodifikasi pendapatannya atas laporan keuangan yang secara material disajikan salah.



5. Mempertimbangkan Berbagai Faktor yang Berpengaruh Terhadap Saldo Awal, jika Perikatan dengan Klien Berupa Audit Tahun Pertama

Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut : “bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan”. Laporan keuangan tidak hanya menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha tahun berjalan, namun juga mencerminkan dampak:
  • Transaksi yang dimasukkan dalam saldo yang dibawa ke tahun berikutnya dari tahun-tahun sebelumnya.
  • Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam tahun - tahun sebelumnya SA seksi 323 Audit tahun pertama memberikan panduan bagi auditor berkenaan dengan saldo awal, bila laporan keuangan di audit untuk pertama kalinya atau bila laporan keuangan tahun sebelumnya diaudit oleh auditor independen lain. Auditor harus menyadari mengenai hal-hal bersyarat (contingencies) dan komitmen yang ada pada awal tahun.

6. Menetapkan Strategi Audit Awal untuk Asersi-asersi
Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Karena keterkaitan antara bukti audit, materialitas, dan komponen risiko audit (risiko bawaan, risiko pengendalian, danm risiko deteksi), auditor dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan transaksi.


7. Mendapatkan Pemahaman Tentang Struktur Pengendalian Intern Klien
Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di in donesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan.
Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien. Informasi tersebut tercantum dalam dokumen-dokumen berikut ini:
  • Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
  • Perjanjian persekutuan (partnership agreement)
  • Notulen rapat direksi dan pemegang saham
  • Kontrak
  • Peraturan-peraturan pemerintah yang secara langsung menyangkut perusahaan klien
  • Arsip korespondensi

Minggu, 17 Maret 2013

Hidup Itu Ga Segampang Main Harvest Moon Guys!!

Masih pada inget game harvest moon? Buat yang masa kecilnya tahun 1999-2003 pasti pada tau dong, apalagi game ini popular banget di tahun segitu karena tahun segitu pertama kalinya ada video game yang gamenya menggunakan sistem Role-Play-Game (RPG.red). Game RPG itu, jadi kita nanti cuma mainin satu peran doang di game itu, dan ada alurnya juga terus...... Enough! bukan bahas RPG sekarang, tapi bahas tentang hubungan suami-istri antara game ini sama kehidupan realita kita.

Standar Audit,Standarnya para Auditor

Audit itu apa yaa?
Auditor itu tugasnya ngapain yaa?
Para auditor itu kalo meng-audit ada landasannya ga sih?

Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang ada di otak saya waktu masih jadi mahasiswa baru hahahaha..

Jadi audit adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya pelaksanaan kualitas diterapkan. hasil audit akan didokumentasi dan evaluasi secara berkala (Wishnu AP)

Auditor itu kerjanya yaa memeriksa laporan keuangan gitu,siapa tau ada kesalahan dalam laporan keuangan jadi bisa langsung di tindak lanjuti..

Auditor pasti punya landasan dong, disebut standar audit. Standar audit itu ada 10, yang dibagi ke dalam 3 bagian. Mau tau apa aja? bayar dulu langsung cekidot dibawah ini gan :)

STANDAR UMUM

a) Audit Harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
    teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
 
b) Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa menjaga
    sikap mental independen
 
c) Dalam melaksanakan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan
    kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

a) Pekerjaan harus direncanakan secara matang dan apabila digunakan asisten harus
    disupervisi dengan semestinya.
 
b) Pemahaman yang memadai atas struktur pengadilan intern harus diperoleh agar dapat
    merencanakan audit dan menentkan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan.
 
c) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, observasi,
    permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasaryang memadai untuk menyatakan
    pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

STANDAR PELAPORAN

a) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai
    dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
 
b) Laporan Auditor harus menunjukan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan
    secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
    dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.
 
c)Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
   dinyatakan lain dalam laporan auditor.
 
d) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
    secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
   Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.
   Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
   memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor yang dilaksanakan, dan jika
   ada, tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
 

Review Jurnal tentang "PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KUALITAS AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TRANSPARANSI INFORMASI"

Setelah sekian lama ngga update blog,sekalinya update langsung review jurnal audit *tepuk tangan* hahahaha cekidot agan2 sekalian Download Review Jurnal Audit